Dengan kaca mata plus minus
Aku menyaksikan
Indonesia yang sedang dibawa dalam irama kacau
Oleh siluman siluman dari padang pasir
Yang merasuki tubuh politisi
Ahli agama
Pakar telekomunikasi
Pejabat Negara
Dan cendekiawan
Yang setiap pagi pagi buta
Menyanyi ditelevisi memprovokasi
Dengan sura tenornya mengobarkan perang
Aih beruntunglah aku
Dan keluarga menyadari ini
Ya
Karena kami telah kenyang dari pelajaran mahabaratha
Kehidupan Nuh dan Abraham
Hasrat ingin menolong Indonesia
Ada pada telinga
Jari jemari
Paru paru
Mata
kaki
Bahkan rambutku
Sehingga kutulis ini
Matikan televisi yang berisikan orang orang
Yang telah kerasukan siluman siluman padang pasir
Purwokerto,20 Mei 2017.
Surya Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar