Kamis, 30 April 2015

Hanya mau cerita kekompakan

                                               Janagan takut bahaya,saat kamu berdo'a.

TAKDIR MANUSIA

Kita semua mistar
Hanya diantara kita terbuat dari kayu murahan
Yang mudah melintir kena panas matahari
Ini bukan menjadikan tidak sempurna

Seandainya hidup dalam kesendirian
Ini okey

Tapi kita semua mistar
Harus menyadari hidup dalam perbandingan
Ini bagus
Karena menciptakan spirit untuk berkuasa
Melakukan bedah plastik
Pergi ke dukun
Berani mengarungi laut selatan
Ingin menikah
Kredit motor
Jualan baju bekas
Ikut seminar panjang umur
Lipsticknya menyala
Selingkuh
Tidak takut tempat gelap
Tingkah lakunya sungguh santun
Tapi morfinis tidak bisa mengerti ini
dan
karena masuk kategori budak

Tapi kita semua mistar
Hanya diantara kita benihnya tidak bagus

Purwokerto,10 April 2015.
Surya Esa.

INI PERIHAL BERDO'A

Berdo’a adalah menghadap yang khalik
tidak butuh kefasihan bicara
Tapi kejujuran
Kecuali berdo’a dihadapan orang banyak
Maka benarlah
Jangan berdo’a ditengah jalan

Purwokerto,5 April 2015.
Surya Esa.



INI KETRAMPILAN

Sebelum sampai kesurga
Pastilah akan ketemu dengan pedagang
Yang selalu berdo’a siang malam pagi petang
Laris manis tanjung kimpul
Dagangan habis duitnya pun harus kumpul
Mau tidak mau kitapun harus bersiasat
Hanya untuk jangan sampai tertipu
Jangan sampai jadi korban
Tapi harus berkorban
Ah
Mowot sebilah bambu butuh ketrampilan
Dan tak memerlukan banyak khotbah
Cobalah dan cobalah terus
Dan kau akan menjadi terampil

Purwokerto,5 April 2015.
Surya Esa.




SATU HAL LAGI YANG DUNIAWIAH

Jangan mencari musuh
Jangan pula menciptakan musuh
Itu supaya perjalan kita nyaman
Damai
Kenyang
Nyenyak tidur
Bisa menikmati lukisan abstrak

Karena musuh harus dikalahkan
Dan saat kamu kalah
Ceritanya selesai
Tapi
Kalau kamu yang menang
Aku akan menjadi musuhmu

Jadi pastikan ini
Jangan mencari musuh
Jangan pula menciptakan musuh

Purwokerto,5 April 2015.
Surya Esa.





Adiknya sukanya kuning telur,kakanya putihnya,klop.

                                                 Dalam perbandingan,menciptakan baik dan buruk.

PERIHAL DUNIAWIAH

Yang penting bukan bukunya yang harus sama
Karena membaca buku yang sama
Hayalanya kita tetap berbeda
Rejekinyapun tetap tidak sama
Maknanya adalah
Tempat dimana dilahirkan menjadi penting
Sebab akhirnya hanya memperhitungkan
Menjadi pemimpin atau dipimpin
Tapi perihal kecanggihan bedil
Tetap harus diprioritaskan

Purwokerto,5 April 2015.
Surya Esa.

RAK BUKUPUN PENUH


Kebenaran diluar diriku tak terselami
Akupun berdo’a dengan caraku
Kerna inilah yang paling benar
Jangan katakan aku tersesat
Karena dalam perjalananku
Telah kutemukan tetumbuhan
Yang daunya menghidupiku
Juga kelinci lucu berwarna merah
Bahkan manusia bermata tiga
Yang baik hati kujumpai
Ada pula perempuan perempuan tidak terlalu cantik
tulus berpaduan suara
Menyanyikan puji pujian yang semua kumengerti

Kebenaran kalian tak terselami
Akupun berzikir dengan caraku
Karena inilah caraku melayang menjangkauNya
Untuk mencicipi pertolongaNya
Serta menerima kemampuan menghadapi rencanaNya

Kuharap janganlah meniru aku
Supaya kita berbeda dan tidak membeli seragam
Lalu
Kita bisa saling berbagi pengalaman yang tidak sama
Ah rak bukupun menjadi penuh

Purwokerto, 5 April 2015.
Surya Esa.

PERPISAHAN

Tak lagi bersatu
itu namanya pisah
tidak lagi berkumpul
itu juga namanya terjadi perpisahan
demikian juga bercerai
demikian memang isi kehidupan
sehingga berwarna
warna perpisahan itu putih
tapi sama kamu dibuat merah
sehingga penuh air mata
bahkan tetanggaku membuat jadi hijau
diiringi dengan ritual
dan esok harinya sama
sendiri
tapi bagi yang mebiarkan putih
tidak akan merasa sepi

Purwokerto,4 April 2015.
Surya Esa.


INDONESIA HARI INI

Menonton Indonesia hari ini
Kita membutuhka ketapel
Itulah pemikiran tentara

Menonton Indonesia hari ini
Kita harus berdo’a bersama
demikian petuah rohaniwan

Menyaksikan Indonesia hari ini
Kita butuh kebulatan tekad
 Itu nasihatnya politikus

Menyaksikan Indonesia hari ini
Kita harus merayakanya
Pendapat oportunis

Mendengar berita Indonesia hari ini
Kita harus mengawali revolusi
Suara sayap kiri

Mengamati Indonesia hari ini
Kita harus membuat seragam
Akh ini rencanaku

Dan kamu sebaiknya diam
Jangan menyumbang pikir
Tak perlu kasih petuah
Tidak usah menasihati
Gak usah berpendapat
Jangan pula bersuara
Apa lagi berencana
Yang terpenting untuk kamu
adalah mampu menghadapi
Indonesia hari ini

Purwokerto,4 April 2015.
Surya Esa.


Katong basodara.

                                 Seperti menyulut petasan,demikian yang manusia upayakan.

HANYA PENGALAMAN GURUNYA

Pengalaman mengiringi tarian pepohan
Tak beda dengan berdo’a
Berkeringat
Tidak ada marah
Selalu benar
Bebas merdeka
Yang dibutuhkan hanya memfungsikan indra

Pengalaman bergaul dengan kamu
Sama dengan menghadiri ritual
Berkeringat dingin
Penuh wajah wajah mrengut jengkel
Banyak aturan tak tertulis
Membuat udara pengap
Membutuhkan bersolek dan bawa bekel

Pengalaman adalah pelajaran
Jangan dibenci atau dipuja
Karena
Membenci pelajaran berdampak benci gurunya
Atau sebaliknya
Akibatnya bisa menjadi perselingkuhan
Solusinya
ucapkan
Selamat pagi tuhan

Purwokerto, 4 April 2015.
Surya Esa.


RESEP UNTUK PENGUASA

Penguasa Indonesia saat sekarang
Harus pintar membuat puisi panjang lebar
Dan tahu waktu kapan membacakanya
Karena rakyat yang lahir hari ini
Mirip manusia bebal
Tak mampu membaca simbol simbol
Buktinya
Dipelosok negeri
Pelanggaran lalu lintas merajalela
Polisi tidur pun dibuatnya

Ini bukan kebodohan
Tapi semacam kemalasan berpikir
Ini karena kesalahan penguasa
Yang memperlakukan rakyatnya menjadi ayam potong
Diberinya Mie instant rebus menu makanan sehari hari
Dan  kesukaanya daun ganja

Aparatus  keamanan pemerasnya
Dan politikus memerankan sebagai meterai kebijakan
Kenyataan ini
Tidak cukup hanya dilawan dengan do’a bersama

waduh waduh waduh waduh waduh duh duh

Purwokwerto,4 April 2015.
Surya Esa.



DENGAN MENCINTAI


Dengan mencintai artinya siap dilukai
Yang itu adalah penderitaan
Seperti mengenakan sepatu
Kakinya akan berbau
Dan kaos kaki
cara bagus mengurangi bau tak sedap
untuk menciptakan keharmonisan bertetangga
tapi bagi yang mengenali watak pertemuan
pasti menikmati perpisahan
tak perlu semacam kaus kaki
karena disetiap ekspresinya adalah khotbah

Purwokerto,4 April 2015.
Surya Esa.

MANIS ASIN KEGILAAN


Kasih sayang yang tertuang
Perlu dikendalikan
biar dia tidak meluber
Menjadi nafsu memiliki

Dengan kesadaran abstrak
Keindahan kasih sayang
Yang tak lain dan tak bukan hanya memberi

Tidak ternodai Gelar gila 
Sungguh membahagiakan
Dapat menciptakan label halal disetiap tingkah
Sungguh lebih membahagiakan lagi
Cobalah cicipi
Tapi memang harus duduk dikursi kekuasaan


Purwokerto,3 April 2015.
Surya Esa.