Minggu, 26 April 2015

GUS DUR


pada seribu hari kepergianmu
terkenanglah sosok pribadi yang elok
yang pintu rumahnya selalu terbuka
untuk kerbau kerbau bodoh
untuk ular beludak yang mematuknya
untuk kala jengking padang pasir
untuk orang melarat yang berbau pesing
untuk orang ateis
untuk orang jahat
untuk orang sipit
untuk orang yang mancung dan pesek
untuk para pemimpin besar dan kecil
bahkan
bertemankan dengan wakil wakil rakyat
yang ternyata perangainya masih seperti taman kanak kanak
dan
engkau begitu sabar melayaninya dengan jenaka
dan
kau selalu berkata
begitu saja kok repot

telingamu begitu peka
terhadap tangisan orang orang tertindas
bukan air mata wong cilik

gus
sekarang engkau telah berada disana
disisiNya
dan kami disini merindukanmu
bukan untuk sekedar mengenang
bukan pula hanya berbicara kosong
tapi untuk melanjutkan dan mewujudkan cita citamu

gus
spiritmu itu cukuplah
untuk indonesia
yang berani berkata sepertimu
begitu saja kok repot
bukan indonesia
yang berkatanya
begitu saja kok repot

purwokerto,17 Nopember 2012.
Surya Esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar