Sabtu, 26 September 2015
JANGAN MENTERTAWAKAN INI
Lucunya manusia di ijinkan jatuh cinta
Tanpa undang undang yang mengaturnya
Tapi perselingkuhan dilarangnya
Undang undang mengatakan demikian
Lucunya manusia mengerti betul
Bahwa perselingkuhan buah dari cinta
Tapi tak perlulah mentertawakan
Karena itu berbeda dengan berjinah
Purwokerto,12 September 2015.
Surya Esa.
PILIHLAH AGAMAMU
Adalah untuk menentukan boleh atau tidaknya
Manusia berpoligami
Betapa indahnya kalau kita memahami itu
Ya karena dunia ini menjadi serasi
Enak dilihat
Enak didengar
Mudah dipahami
Seperti tuntutan kehadiran kita diatas panggung
Pilihlah agamamu sesuai selera dan kebutuhan
Ah
Untuk yang kesekian kali harus kutulis
Mbok jere sapa
Purwokerto,12 September 2015.
Surya Esa.
P E N C U R I
Ternyata mencuri itu boleh boleh saja
Asalkan tidak ketahuan
Seperti aku
Sebagai pencuri yang tidak kamu ketahui
Memang ini urusan manusia
Yang akan menjadi lain ceritanya
Saat kamu mengikut sertakan Tuhan
Ah Pancasila kita punya
Tapi nyata tak berkutik menghadapi pencuri
Rumah ibadahpun berjejer jejer
Tapi sadarailah itu memang benda mati
Yang tak mampu mebuktikan kesaktianya
Meskipun didalamnya berisi pengkhotbah
Yang rajin memberikan fatwa
Tapi siapa yang tahu
Mereka juga pencuri pencuri
Ayolah kunyah ini puisi ya
Agar tidak ada perselisihan
dan
Yakinlah mencuri itu boleh boleh saja
Purwokerto,12 September 2015.
Surya Esa.
AGAR MASUK SORGA
Jangan pakai baju bagus kalau tak bisa merawatnya
Agar masuk sorga
Pakailah kain sarung kalau ada minat berpoligami
Agar masuk sorga
Jangan jadi politikus kalau ingin punya sahabat
Agar masuk sorga
Pakailah alat kontrasepsi yang betul betul safe
Agar masuk sorga
Agar masuk sorga
Itu sajalah cukup
Ah mbok jere sapa
Purwokerto,12 September 2015.
Surya Esa.
SEMANGAT MANUSIA
Menjadi bijak itu butuh ini dan itu
Sulit
Menjadi budak tak butuh ini dan itu
Mudah
Nah akhirnya
Jangan ucapkan kita bukan bangsa budak
Ya
Karena dibalik itu
Bukankah semangat memperbudak
Yang sedang asyik digelorakan
Oooo nana
Oooo nini
Berbahagialah yang membaca ini
Purwokerto,12 September 2015.
Surya Esa.
TERNYATA BANYAK
Menonton manusia memaki maki
Sungguh tontonan mahal
Menyaksikan perkelahian
Benar benar mengasyikan
Mendengar suara piring piring dibanting
Ada sensasi yang luar biasa
Karena itu larangan
Ga boleh dilakukan
Itu dosa
Aih aiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhh
Ternyata banyak orang ingin masuk neraka
Purwokerto,7 September 2015.
Surya Esa.
PARADOKSAL
Saat melihat potret pernikahan aku terharu
Bangga
Karena aku sedang melihat keinginan manusia
mewujudkan lestarinya kehidupan
meski akupun tahu
manusia adalah sumber kejahatan
yang diwaktu waktu selanjutnya
Dengan kesadaranya melakukan pengrusakan
Saat mendengar khotbahmu aku merasa sedih
Kecewa
Karena aku sedang mendengarkan pembohong
Dengan memperalat yang maha suci
Meski demikian aku butuh
Seperti makanan yang diperlukan daging
Yang disaat tertentu dinistakan sebagai sumber dosa
Ah mbok jere sapa
Purwokerto,7 September 2015.
Surya Esa.
ADA PELAJARAN DARI SETAN
Ciri ciri penguasa akan menipu rakyatnya
Dia akan hadir dikerumunan
Dengan membawa parfum asing
Untuk menciptakan kemewahan
Wibawa
Ketakutan
Sehingga rakyat menjadi deg degan hatinya
Untuk melanggengkan kekuasaanya
Tapi itu sungguh perbuatan salah
Mestinya dia meniru setan
Yang datang dengan membawa keajaiban
Bukan pamer bisa berjalan diatas air
Tapi memberikan kebutuhan
Dengan berlimpah ruah
Oooooo warasawana warasana sangkamu
Jangan katakan salah belajar dari setan
Lihatlah kegigihanya disetiap angang anganya
Untuk meraih cita citanya
Ada pelajaran pada setan
Purwokerto,7 September 2015.
Surya Esa.
YANG TAK MENGERTI TERIMA KASIH
Mengucapkan terima kasih kepada yang memberi
Itu semacam kewajiban bukan
Tapi itu tak pernah kau lakukan
Kepada burung burung yang berkicau merdu
Kepad bunga bunga yang bermekaran indah
Kepada ocehan kodok kodok dimusim hujan
Apa lagi kepada virus dan bakteri yang tak terlihat
Karena kau pikir kewajibanmu justru harus marah
Saat mereka tak melakukan itu semua
Tapi berziarah masih kau lakukan.
Purwokwerto,4 September 2015.
Surya Esa.
Jumat, 25 September 2015
MANUSIA BISA MEMBOHONGI MANUSIA
Ketiadaan manusia yang jatuh cinta hanya sekali
Bukanlah membenarkan perselingkuhan
Kemunafikan telah dilakukan sudarto
Bukan lalu hernowo boleh juga melakukan
Banyak cerita Ketololan orang tak bersekolah
Bukanlah mengharuskan sarjana pasti pintar
Ah hanya kamu yang tahu dibalik perbuatan itu
Dan hanya kamu yang tahu tujuan akhir itu
Karena orang yang khilaf bukan orang gila
Disana letak memaafkan
Purwokerto,4 september 2015.
Surya Esa.
BUNGA DIPELATARAN
Menanam pohon bunga
Dipajang dipelataran depan rumah
Untuk menciptakan sejuk pemandangan
Semaraknya suasana
Dan membuat
kesibukan
Tapi
Ternyata mengundang kupu kupu
Ternyata mengundang kupu kupu
Datang hinggap dibunga bunga yang mekar
Dan menghadirkan perbincangan
Perihal sukacita kupu kupu yang singkat
Hanya tiga hari
Hai
Terlebih singkat lagi sukacita manusia
Hanya tiga menit
Purwokerto.4 September 2015.
Surya Esa.
PROPORSIONAL N SITUASIONALIS
Sobat dengarlah tepuk tangan pepohonan
Karena melihat kekuatiran kamu
Ga perlu marah kepadanya
Ga perlu malu juga
Karena kamu manusia
Jangan seperti mandoh
Marah sama anjing tetangga
Yang menggonggong karena lihat maling
Contohlah mandas
Yang marah marah sama bupati
Karena membohongi rakyatnya
Proporsional n situasionalis itu absolute
Maka benarlah kamu manusia
Purwokerto,27 Agustus 2015.
Surya Esa.
SUKACITA TIGA MENIT
Umurnya baru satu tahun
Sudah merangkak lincah
Sedang kutunggu tunggu bisa berjalan
Terpenuhilah harapku
Diumur satu tahun satu hari
Dia alun alun dia bisa berjalan dengan dua kaki
Berita itu kudengar dari tante dan maminya
Kami semua bersuka cita mendengar itu
Ekspresi eyang utinya langsung menciuminya
Kalau syukurku dengan membuat bubur merah putih
Hadirlah suka cita kesemua sudut rumahku
Dalam waktu tidak lebih dari tiga menit
Akupun sudah berharap suka cita yang lain
Purwokerto,19 Agustus 2015.
Surya Esa.
PERAMAL
Kecumburuanmu bisa jadi salah tafsir
Sukacitamu bisa jadi salahsangka
Kemarahanmu bisa jadi salah sasaran
Kenikmatanmu bisa jadi salah menu
Meski demikian ternyata itu bisa terjadi
Ah didunia
semua yang bisa
Masih harus ditunggu
Karena itu pekerjaan peramal dan komentator
yang menunggu untuk dapat mengucapkan
nah kan
Dan selanjutnya menerima upah
Purwokerto.18 Agustus 2015.
Surya Esa.
WARNA WARNA ANEH
Wajah seorang yang kerinduanya menolong
Cahayanya biru
Tapi bisa juga merah
Bisa hijau
Bisa kuning
Bisa pula campur bergantian
Tapi sejuk tidak menyilaukan sama sekali
Wajah seorang yang kerinduanya ditolong
Cahaya biru
Tapi bisa juga merah
Bisa kuning
Bisa pula campur ganti ganti
Tapi panas menyilaukan sangat memelas
Kenalilah mereka sayang
Sapalah dengan irama yang sama
niscaya bahagialah kamu
karena dibalik itu penyelesaian masalah dunia
Purwokerto.9 Agustus 2015.
Surya Esa.
BUAH PERTOLONGAN
Cahaya mulia adalah buahnya menolong
Namun tak banyak orang suka
Karena menolong pasti berkorban
Menyenangkan adalah buahnya pertolongan
Amat banyak orang mengharapkanya
Padahal ditolong pastilah telah menjadi korban
Buah menolong pasti rasanya manis
Dan obat segala penyakit
Buah ditolong pasti rasanya kecut
Getahnya sangat berbahaya
Menolong adalah jalan lingkar
Menuju tanggung jawab tanpa protes
Yang ditunggu nabi nabi dengan do’anya
Purwokerto,9 Agustus 2015.
Surya Esa.
Jumat, 07 Agustus 2015
MEREKA YANG JAWA
Adam dan hawa pastilah bukan orang jawa
Karenanya mereka makan buah terlarang
Yang itu hanya bisa dihadapi
Dengan nrimo ing pandum
Dan itu miliknya orang jawa thok
Kamu boleh mengaku ngaku orang jawa
Tapi nrimo ing pandum tak ada disaku bajumu
Malah kamu taruh di emeperan rumahmu
Bahkan mereka yang duduk di lobby hotel berbintang
Hanya kadang kala saja mengucapkanya
Itupun untuk sebuah diplomasi politis
Dan kamu kaum yang berkuasa
Membagi bagikan kepada rakyat
Hanya agar mereka tidak memberontak kamu
Tapi Isa Almasih terbukti orang jawa
Karena disuatu saat yang genting
Dia berkata
Duh rama kawula
Menawi tuwung punika
boten kenging sumingkir saking kawula
kejawi kawula ombe
inggih sumangga ing sakarsa tuwan
Ya Bapa-Ku
jikalau cawan ini tiada boleh lepas daripada-Ku
melainkan Aku juga meminum dia
biarlah kehendak-Mu jadi
Purwokerto,7 Agustus 2015.
Surya Esa.
TAK ADA SUKACITA API DAN AIR
Tidak ada sorak sorai kemenangan api
Yang ada puing puing gosong
Sawah ladang yang
kering
Padang rumput gersang
Suara jengekerik dan keluhan petani bodoh
Orang orang beragama berdo’a
Minta hujan bukan minta ampun
Tidak ada sukacita kemenangan air
Yang ada porak porandanya tatanan
Sawah ladang yang gagal panen
Roda perdagangan macet
Suara kodok bersautan denga tangisan masa
Orang orang menyanyikan kidung
Minta pertolongan bukan mengaku salah
Api selalu besamamu
Air selalu
menyertaimu
Api dan air hanya aku dan kamu
Untuk menciptakan sorak sorai dan sukacta
Purwokerto,7 Agustus 2015.
Surya esa.
Rabu, 05 Agustus 2015
YANG MEWARNAI CINTA
Hari ini harus ku akui
Cintaku kepadamu diwarnai bohong
Jangan pernah kau katakan lagi ya
Cintamu kepadaku tak terbatas
Karena itu bohong
Hari ini harus kusampaikan
Cerita yang lama kusimpan didompet
Bersama dengan kartu tanda penduduk
Surat ijin mengemudi
Credit card
Uang rupiah yang tak bisa dibanggakan
Kartu nama
Kartu anggota partai tidak ada
Jangan katakana lagi ya
Cintamu kepadaku tak terbatas
Karena aku dan kamu harus membatasi
Purwokerto,5 Agustus 2015.
Surya Esa.
Langganan:
Postingan (Atom)